Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka." (Shahih Muslim: 218)

Kisah Yakub Bukti Bibel Bukan Firman Tuhan

Ada kisah yang cukup menarik dalam Bibel Perjanjian Lama. Kisah itu mengisahkan seorang bernama Yakub dengan mertuanya yang bernama Laban. Satu hari, Yakub meminta izin kepada mertuanya Laban untuk pergi kembali ke negerinya dengan membawa serta istri-istri dan anak-anaknya. Laban yang berniat memberikan upah Yakub selama bekerja padanya, berkata pada Yakub, “Tentukanlah upahmu yang harus kubayar, maka aku akan memberikannya.” Kemudian Yakub berkata kepada Laban, “Tidak usah kau berikan apa-apa kepadaku; aku mau lagi menggembalakan kambing dombamu dan menjaganya, asal engkau mengizinkan hal ini kepadaku untuk lewat dari tengah-tengah segala kambing dombamu dan akan mengasingkan dari situ setiap binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang; segala domba yang hitam dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbintik-bintik, itulah upahku. Dan kejujuranku akan terbukti di kemudian hari, apabila engkau datang memeriksa upahku: Segala yang tidak berbintik-bintik atau berbelang-belang di antara kambing-kambing dan yang tidak hitam di antara domba-domba, anggaplah itu tercuri olehku.” Kemudian kata Laban: “Baik, jadilah seperti perkataanmu itu.”

Pada hari itu juga, Yakub memisahkan kambing-kambing jantan yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan segala kambing yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala yang ada warna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara domba-domba, dan diserahkan semuanya itu kepada anak-anaknya untuk dijaga. Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.

Kemudian Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan. Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum. Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang. Kemudian Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya kepala-kepala kambing domba itu kepada yang bercoreng-coreng dan kepada segala yang hitam di antara kambing domba Laban. Demikianlah ia beroleh kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri, dan tidak ditempatkannya pada kambing domba Laban. Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu. Tetapi apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub. Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai. SELESAI...

Kisah Yakub dan Laban sebenarnya masih panjang, tapi sengaja saya akhiri kisahnya sampai di atas. Kisah Yakub dan Laban tersebut dapat anda temukan di kitab Kejadian 30:25-43. Jika mau, anda bisa membaca kisahnya sampai selesai di ayat-ayat berikutnya.


Bagian yang menarik dari kisah di atas di mulai ketika Yakub memisahkan kambing domba milik Laban yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang sebagai upah kerjanya. Yakub ingin agar kambing domba yang akan menjadi upah kerjanya menjadi banyak. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan. Dahan-dahan tersebut kemudian dikupasnya hingga terlihat belang-belang. Setelah dikupas, dahan-dahan tersebut diletakkan oleh Yakub di dekat palungan, dalam tempat minum ternak. Wow, usaha Yakub berhasil, anak dari kambing domba yang berkelamin (kawin) di dekat palungan, bulunya menjadi bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan harta Yakub menjadi semakin berlimpah. Ya, bagi orang yang hidup ribuan tahun yang lalu, usaha yang Yakub lakukan tersebut tidak ada masalah, mereka meyakini kebenarannya karena itu adalah firman Tuhan yang diilhamkan kepada para pengarangnya. Tetapi bagaimana dengan Anda yang lahir di zaman modern? Zaman yang telah sangat maju ilmu pengetahuan! Masihkah Anda meyakini bahwa kisah Yakub tersebut adalah sebagian dari firman Tuhan?


Mungkin ada sebagian dari Anda yang masih belum mengerti mengapa kisah Yakub di atas saya hubung-hubungkan dengan ilmu pengetahuan modern. Coba Anda perhatikan, Yakub dalam kisah di atas, membuat anak kambing domba miliknya bercoreng-coreng dan berbelang-belang dengan dahan pohon yang dikupas yang diletakkannya  di dalam palungan agar dilihat oleh induk kambing domba yang berkelamin. Hal itu bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern. Ilmu pengetahuan modern menyatakan bahwa sifat makhluk hidup (termasuk kambing domba milik Yakub) diturunkan dari induknya, bukan karena sesuatu yang dilihat indunya saat berkelamin. Sebenarnya masih banyak sekali kisah dalam Bibel yang tidak selaras dengan ilmu pengetahuan modern, tapi di sini saya cukupkan satu kisah saja. Saya harap di kemudian hari Anda lebih selektif dalam menerima ayat-ayat Bibel sebagai firman Tuhan. Jika Anda memiliki sanggahan dari tulisan saya kali ini, Anda dapat menuliskannya di kolom komentar dan kita diskusi di sini. Ingat, pastikan komentar Anda tidak keluar dari topik agar tidak saya hapus. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Yakub Bukti Bibel Bukan Firman Tuhan"

Posting Komentar

Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik; menjawab atau menyanggah isi postingan. Komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.